TANGERANG – Memaknai hari guru bukan sekadar memberikan ucapan selamat. Pengabdiannya memberikan ilmu bermanfaat secara ikhlas perlu diapresiasi. Jasa besarnya melahirkan pemimpin bangsa perlu diukir di prasasti sejarah.

Seperti Peringatan Hari Guru Nasional yang diselenggarakan Lembaga Pendidikan Islam Asy-Syukriyyah (LPIA) Tangerang. Guru terbaik diberikan reward atas pengabdiannya selama ini. Nani Nurmaya. Guru MI Plus Asy-Asyukriyyah diberangkatkan umroh.

Ketua Yaysan Islam Asy-Syukriyyah Tangerang Mochammad Djaelani dalam sambutannya mengatakan, jasa guru yang begitu besar harus terus dikenang. Peringatan Hari Guru yang jatuh pada 25 Nopember menjadi momentum untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya.

“Peringatan Hari Guru ini diharapkan bisa terus memberikan semangat kepada para pengajar. Untuk terus berdedikasi dan memberikan pendidikan yang terbaik kepada siswa. Agar kelak menjadi anak yang memiliki moral dan berkepribadian islami,” kata Djailani.

Di tempat sama, Direktur Pendidikan Asy-Syukriyyah Fadly Robbi menambahkan, peringatan Hari Guru Nasional kali ini mengangkat tema ‘Menjadi Guru Dari Hati, Mari Terus Mengabdi’. Tema ini dinilai sesuai dengan semangat pendiri Lembaga Pendidikan Islam Asy-Asyukriyyah.

“Motivasi harus terus ditingkatkan agar pendidikan di Asy-Syukriyyah bisa terus maju dan berkembang. Menjadi guru dari hati, dimaksudkan memberikan pengabdian dengan tulus dan ikhlas. Sehingga menciptakan generasi islam yang madani,” ujarnya.

Dalam gelaran tersebut, siswa juga membawakan puisi dan lagu Hymne Guru. Peserta apel antusias memberikan aplus. Riuh tepuk tangan menggema. Cukup meriah. Beberapa guru bersalaman saling memberikan selamat.

Secara seremonial, seluruh unit diberikan penghargaan secara simbolis. Pemberian kue dari Ketua LPIA Mochammad Djailani kepada perwakilan unit menjadi puncak perayaan Hari Guru Nasional.